Data Teknis
Tipe 95 Ha-Gō (九五式軽戦車 ハ号, Kyugoshiki keisensha Ha-Gō?) (juga dikenali sebagai Tipe 97 Ke-Go) adalah tank ringan yang digunakan oleh Tentara Kekaisaran Jepang dalam operasi-operasi pertempuran selama Perang Sino-Jepang Kedua dan Perang Dunia Kedua. Meskipun sangat lambat untuk sebuah tank ringan, namun cukup teruji dalam menghadapi pasukan infantri lawan dalam kampanye di Manchuria dan Cina, karena Tentara Revolusioner Nasional Cina hanya memiliki sangat sedikit tank atau senjata anti-tank tandingan. Namun begitu, Tipe 95 memiliki lapisan baja atau peralatan yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan tank-tank sejenis milik sekutu, dan sudah dianggap usang pada awal Perang Dunia II. Lebih dari 2000 buah Tipe 95 diproduksi. [2]
[sunting] Sejarah dan pengembangan
Sejak awal 1930-an, tentara Jepang telah memulai eksperimen perang mekanis yang meng-kombinasikan infantri dengan tank, namun tank medium Tipe 89 I-Go tidak dapat mengimbangi laju infantri yang dimotorisasi yang dapat bergerak hingga 40 km/jam dengan truk. Untuk memecahkan masalah ini, Biro Teknik Angkatan Darat mengusulkan sebuah tank ringan baru dengan kecepatan 40 km/jam dan mulai dikembangkan pada 1933. Prototipe tank baru tersebut selesai pada 1934 di Sagami Arsenal. Kecepatan dan ketipisan lapisan baja yang dimilikinya sama dengan tank penjelajah milik Inggris atau tank BT milik Soviet. Nama kode untuk tank tersebut adalah "Ha-Gō" (ハ号), disebut demikian karena adalah ”tipe ketiga” dari tank yang dikembangkan.[3]
Pada 1935, sebuah pertemuan diadakan di Biro Teknik Angkatan Darat, Tipe 95 dipresentasikan sebagai sebuah tank tempur utama untuk satuan-satuan infantri mekanis. Infantri meragukan lapisan bajanya tidak cukup tebal untuk mendukung pasukan, namun kavaleri menyatakan bahwa kecepatan dan persenjataan yang diperbaiki meng-kompensasi kekurangan tersebut. Pada akhirnya infantri setuju karena Tipe 95 tetap unggul dari satu-satunya alternatif lain, mobil berlapis baja.
Produksi dimulai pada 1935 oleh Mitsubishi Heavy Industries. Pada 1939, 100 unit dibuat. Mitsubishi akan terus membuat hingga 853 buah di pabriknya, dengan 1250 unit lainnya dibuat oleh Sagami Arsenal, Hitachi Industries, Niigata Tekkoshō, Kobe Seikoshō, dan Kokura Arsenal.[2]
Tipe 95 adalah pengembangan besar tank dan tanket Jepang, namun segera dilibatkan dalam sebuah program intensif memproduksi varian-varian yang lebih maju seperti model Manshū (Tipe M) yang merupakan turunan langsung dari Ha-Gō. Tipe M identik secara teknis namun dikembangkan untuk digunakan di sekolah tank Tentara Kwantung, di Manchukuo dan direncanakan disediakan dalam jumlah yang jauh lebih besar untuk satuan-satuan lapis baja Tentara Kekaisaran Manchukuo serta diproyeksikan diproduksi massal di negara tersebut.
Pengembangan lainnya adalah tank ringan Tipe 98 Ke-Ni yang memasuki produksi pada 1942 dengan 200 buah dibuat. Turunan ini memiliki lapisan baja lebih baik dan membawa persenjataan terdiri dari satu meriam Tipe 100 37 mm dan dua senapan mesin 7,7 mm.[2]
Tipe 95 juga merupakan basis tank amfibi Tipe 2 Ka-Mi yang membuktikan keandalannya dalam kampanye awal Jepang pada Perang Dunia II.
Source: Wikipedia
Berat | 7.400 kilogram [1] |
---|---|
Panjang | 4,38 m [1] |
Lebar | 2,06 meter [1] |
Tinggi | 2,18 meter [1] |
Awak | 3 [1] |
| |
Senjata utama | meriam Tipe 94 37 mm |
Senjata pelengkap | senapan mesin Tipe 91 6,5 mm atau 2 x Tipe 97 7,7 mm |
Jenis Mesin | Diesel Mitsubishi NVD 6120 berpendingin udara 120 hp (89 kW) [1] |
Suspensi | Bell crank |
Daya jelajah | 250 kilometer |
Kecepatan | 45 km/jam (jalan raya) |
Tipe 95 Ha-Gō (九五式軽戦車 ハ号, Kyugoshiki keisensha Ha-Gō?) (juga dikenali sebagai Tipe 97 Ke-Go) adalah tank ringan yang digunakan oleh Tentara Kekaisaran Jepang dalam operasi-operasi pertempuran selama Perang Sino-Jepang Kedua dan Perang Dunia Kedua. Meskipun sangat lambat untuk sebuah tank ringan, namun cukup teruji dalam menghadapi pasukan infantri lawan dalam kampanye di Manchuria dan Cina, karena Tentara Revolusioner Nasional Cina hanya memiliki sangat sedikit tank atau senjata anti-tank tandingan. Namun begitu, Tipe 95 memiliki lapisan baja atau peralatan yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan tank-tank sejenis milik sekutu, dan sudah dianggap usang pada awal Perang Dunia II. Lebih dari 2000 buah Tipe 95 diproduksi. [2]
[sunting] Sejarah dan pengembangan
Sejak awal 1930-an, tentara Jepang telah memulai eksperimen perang mekanis yang meng-kombinasikan infantri dengan tank, namun tank medium Tipe 89 I-Go tidak dapat mengimbangi laju infantri yang dimotorisasi yang dapat bergerak hingga 40 km/jam dengan truk. Untuk memecahkan masalah ini, Biro Teknik Angkatan Darat mengusulkan sebuah tank ringan baru dengan kecepatan 40 km/jam dan mulai dikembangkan pada 1933. Prototipe tank baru tersebut selesai pada 1934 di Sagami Arsenal. Kecepatan dan ketipisan lapisan baja yang dimilikinya sama dengan tank penjelajah milik Inggris atau tank BT milik Soviet. Nama kode untuk tank tersebut adalah "Ha-Gō" (ハ号), disebut demikian karena adalah ”tipe ketiga” dari tank yang dikembangkan.[3]
Pada 1935, sebuah pertemuan diadakan di Biro Teknik Angkatan Darat, Tipe 95 dipresentasikan sebagai sebuah tank tempur utama untuk satuan-satuan infantri mekanis. Infantri meragukan lapisan bajanya tidak cukup tebal untuk mendukung pasukan, namun kavaleri menyatakan bahwa kecepatan dan persenjataan yang diperbaiki meng-kompensasi kekurangan tersebut. Pada akhirnya infantri setuju karena Tipe 95 tetap unggul dari satu-satunya alternatif lain, mobil berlapis baja.
Produksi dimulai pada 1935 oleh Mitsubishi Heavy Industries. Pada 1939, 100 unit dibuat. Mitsubishi akan terus membuat hingga 853 buah di pabriknya, dengan 1250 unit lainnya dibuat oleh Sagami Arsenal, Hitachi Industries, Niigata Tekkoshō, Kobe Seikoshō, dan Kokura Arsenal.[2]
Tipe 95 adalah pengembangan besar tank dan tanket Jepang, namun segera dilibatkan dalam sebuah program intensif memproduksi varian-varian yang lebih maju seperti model Manshū (Tipe M) yang merupakan turunan langsung dari Ha-Gō. Tipe M identik secara teknis namun dikembangkan untuk digunakan di sekolah tank Tentara Kwantung, di Manchukuo dan direncanakan disediakan dalam jumlah yang jauh lebih besar untuk satuan-satuan lapis baja Tentara Kekaisaran Manchukuo serta diproyeksikan diproduksi massal di negara tersebut.
Pengembangan lainnya adalah tank ringan Tipe 98 Ke-Ni yang memasuki produksi pada 1942 dengan 200 buah dibuat. Turunan ini memiliki lapisan baja lebih baik dan membawa persenjataan terdiri dari satu meriam Tipe 100 37 mm dan dua senapan mesin 7,7 mm.[2]
Tipe 95 juga merupakan basis tank amfibi Tipe 2 Ka-Mi yang membuktikan keandalannya dalam kampanye awal Jepang pada Perang Dunia II.
Source: Wikipedia
Comments
Post a Comment